Minggu, 31 Januari 2016

Pengalaman Menyedihkan

               Tepatnya empat bulan yang lalu pada masa - masa waiting for open house, dimana semua siswa kelas x sudah mulai muncul senyum diwajahnya begitupula aku. Aku sangat senang mendengar berita bahwa open house tinggal 1 minggu lagi. Itu berarti orang tuaku akan segera dating ke IC. Pada hari terakhir UTS, aku langsung ke CSA dan menyalakan laptopku. Tujuan utamaku adalah untuk membuka LINE dan mengonfirmasi ke mamaku mengenai rencananya untuk hadir pada saat open house. Aku dengan antusias menyampaikan informasi mengenai tempat dan waktu acara tersebut. Kebetulan mamaku juga bertanya tentang hari berlangsungnya acara tersebut agar bisa mempersiapkan tiket keberangkatan satu hari sebelumnya ataupun pagi-pagi sekali pada hari H nya. Setelah selesai, aku browsing sembari menunggu balasan selanjutnya. Ternyata mamaku member jawaban yang aneh. Beliau bilang bahwa beliau punya rencana lain karena satu minggu setelah open house nanti katanya mama papa dan keluarga besar akan ke bandung untuk menghadiri sedekahan pamanku. Sehingga kata beliau, lebih baik tidak usah datang dulu pada hari open house dan diganti dengan sabtu depannya. Sebenarnya aku merasa kecewa dengan rencana itu, tapi aku mengerti dan aku sudah bisa menerima kenyataan itu. Satu minggu berlalu dan open housepun tiba, aku merasa biasa saja dan tetap tegar walaupun tidak dikunjungi orang tua karena disisi lain aku bahagia satu minggu lagi aku akan inkus dan bisa ikut ke bandung. Hari-hari setelah open house berjalan seperti biasanya, tugas – tugas mulai banyak bahkan ulangan harian sudah menanti. 
           Terus kubuka LINEku dan ku seringkan mengirim pesan untuk kepastian kedatangan keluargaku pada akhir pekannya. Tibalah hari jumat, pulang sekolah aku membuka laptop di CSA dan mengirim pesan lagi mengenai rencana besok hari. Aku menunggu agak lama dan akhirnya djawab. Perasaan bahagia sudah ada sejak pagi hari, tetapi akhirnya luntur karena jawaban dari mamaku yang menyatakan bahwa kedatangan mereka batal karena ada suatu musibah. Aku langsung menangis didepan laptopku membaca pesan yang menyatakan bahwa papaku (naudzubillahimindzalik) terjatuh dari tangga pagi hari nya dan ada sedikit keretakan pada tumitnya. Hal itu menyebabkan papa tidak bisa ikut pergi dan semuanya tidak jadi pergi. Aku betul-betul sedih sesedih-sedihnya umat(hoho :’(. Oleh karena itu, mamaku bilang kepadaku untuk bersabar dan doakan papa agar tidak terjadi apa-apa. Padahal tiga hari sebelum hari H papaku sudah mengajukan surat izin untuk ikut ke bandung. Dan pada pagi harinya, bu Reisa menemuiku dan menanyakan mengenai surat izin itu dan menyuruh untuk mengonfirmasi, tetapi dengan sedihnya aku bilang bahwa rencananya tidak jadi. 
             Akibat kejadian itu, mama dan papa tidak bisa mengunjungiku dulu sekitar 3 bulan, karena kata dokter papa harus beristirahat selama waktu tersebut. Dan sedihnya lagi, papa tidak bisa bekerja selama 3 bulan karena kendala kaki tersebut, tetapi pihak perusahaanya memberikan dispensasi sampai dengan tanggal 19 desember. Oleh karena itu, pada tanggal 19 desember 2015, hari dimana aku bisa pulang kerumah ternyata papa harus berangkat kerja selama tiga minggu dan beliau menggunakan sepatu safety untuk mengurangi rasa sakit selama perjalanan. Sehingga selama liburan di rumah aku tidak bertemu dengan papa. Dan papa balik kembali ke Indoneisa pada tanggal 9 januari kemarin dan rencananya ingin datang ke IC tapi ternyata hanya dapat libur 2 minggu dan masih banyak kerjaan yang beu diselesaikan, kedatangan itu ditunda lagi. Sampai masa ini, kejadian inilah yang paling menyedihkan karena sejak bulan Oktober aku belum bertemu langsung dengan papa, komunikasi hanya dilakukan via telepon angkatan ataupun LINE. Semoga papa selalu dalam lindungan Allah dan rencana 2 minggu lagi Insyaallah dimudahkan Allah. Aamiin
           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar