Jumat, 12 Februari 2016

Peninggalan agama dan kebudayaan hindu budha
(CANDI)
Masuknya hindu-budha ke Indonesia telah membawa pengaruh terhadap perkembangan kebudayaan di Indonesia. Beberapa unsur kebudayaan yang berkembang pada aman kerajaan Hindu-Buddha antara lain, seni bangunan, seni ukir, seni sastra, dan seni patung. Salah satu hasil seni bangunan yang paling penting dalam perkembangan seni bangunan di Indonesia adalah candi. Pembuatan candi di India selalu menunjukkan fungsinya yang utama yaitu sebagai tempat peribadatan. Sementara candi-candi yang terdapat di Indonesia tidak hanya difungsikan sebagai tempat peribadatan tetapi juga tempat pemakaman raja atau orang-orang yang dimuliakan. Candi-candi yang bercorak agama Hindu-Buddha banyak ditemukan di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Bali.

1.                Candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta
a.       Candi Prambanan
Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
b.       Candi Borobudur

Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di BorobudurMagelangJawa TengahIndonesia. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma). Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.
c.        Candi Mendut

Candi Mendut adalah sebuah candi bercorak Buddha. Candi yang terletak di Jalan Mayor Kusen Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini, letaknya berada sekitar 3 kilometer dari candi Borobudur. Candi Mendut didirikan semasa pemerintahan Raja Indra dari dinasti Syailendra. Di dalam prasasti Karangtengah yang bertarikh 824 Masehi, disebutkan bahwa raja Indra telah membangun bangunan suci bernama wenuwanayang artinya adalah hutan bambu.
d.     
Kelompok candi Dieng, yang terdapat di Pegunungan Dieng letaknya sekitar 25   kilometer dari kota Wonosobo. Candi-candi ini bercorak Hindu. Di dataran tinggi Dieng terdapat beberapa buah candi antara lain Candi Bima, Candi gatotkaca, Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Subadra.



e.      Candi lainnya adalah Candi Sukuh terletak di lereng Gunung Latu, Karang Anyar, Candi Sarjiwan terletak di selatan Prambanan, Candi Lumbung di selatan Candi Sewu, dan Candi Sari atau Candi Bendah lokasinya tidak jauh dari Candi Kalasan

2.           Candi – Candi di Jawa Timur
a.     
Candi Badut terletak di Desa Dinoyo, sebelah barat laut Malang, merupakan candi bercorak Hindu yang didirikan sekitar abad ke-8 M. Candi Singhasari terletak di Desa Candinegoro sekitar 10 km dari kota Malang. Candi ini berasal dari abad ke-14 dan dihubungkan dengan Raja Kertanegara dari Kerajaan Singhasari.
b.     
  Candi Jago (Candi Jajaghu) terletak 18 kilometer dari kota Malang. Candi ini merupakan candi bercorak Siwa-Buddha dan bentuknya berundakundak tiga buah serta di halaman candi terdapat beberapa patung Buddha. Candi ini dibangun pada masa Raja Kertanegara dari kerajaan Singhasari.



c.      
   Candi Kidal terletak sekitar 7 kilometer sebelah tenggara dari candi jago. Candi ini merupakan bangunan suci untuk memuliakan raja Anusapati Raja Singhasari.




d.     
   Candi Penataran terletak sekitar 11 kilometer dari kota Blitar. Candi Panataran merupakan kompleks candi yang terbesar di Jawa Timur dan merupakan candi Siwa.




e.     Candi Jajawa (Candi Jawi) terletak di Gunung Welirang yang merupakan makam Raja Kertanegara.
f.        Candi Singhasari yang terletak 10 kilometer dari kota Malang. Candi ini sebagai tempat pendarmaan Raja Kertanegara yang digambarkan sebagai Bhairawa (Siwa-Buddha)
g.      Candi Rimbi terletak di Desa Pulosari, Jombang yang merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit pada abad ke-14.
h.   Candi Bajang Ratu yang merupakan gapura di daerah Trowulan bekas peninggalan kerajaan Majapahit.
i.    Candi Sumber Awan bercorak Buddha sebagai penghargaan atas kunjungan Raja Hayam Wuruk ke daerah kaki Gunung Arjuna.

3.           Candi – Candi di Jawa Barat
a.       Candi Batujaya
Situs Batujaya merupakan kompleks candi yang menempati areal seluas 40 ha, meliputi dua desa, yaitu Segaran dan Telagajaya di Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang. candi tersebut merupakan yang tertua di Jawa, yang dibangun pada masa Kerajaan Tarumanegara (Abad ke-5 sampai ke-6 M).
b.       Candi Bonjongmende
candi tersebut dibangun pada abad ke-7 dan ke-8. Dengan demikian, usia Candi Bojongmenje  lebih tua dibandingkan dengan usia candi-candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur atau setidaknya setara dengan Candi Dieng di Jawa Tengah.
c.        Candi Cangkuang
Candi Cangkuang terletak di Kampung Pulo, Desa Cangkuang , Kecamatan Leles, Kabupaten Garut.  tahun 1893 yang menyatakan bahwa di Desa Cangkuang terdapat makam kuno  dan sebuah arca yang sudah rusak.  Disebutkan bahwa temuan itu berlokasi di bukit Kampung Pulo. Makam dan  arca Syiwa yang dimaksud memang diketemukan.
d.       Candi  Cibuaya
Candi Cibuaya terletak di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, tidak jauh dari lokasi Candi Batujaya. Reruntuhan candi di Cibuaya ini pertama kali diketahui Dinas Purbakala pada tahun 1952, di antaranya berupa dua buah ‘unur’ (gundukan tanah di antara persawahan). Pada mulanya kedua reruntuhan bangunan purbakala itu dianggap reruntuhan benteng Belanda, namun pendapat tersebut berubah setelah ditemukan arca Wisnu di dekat situs tersebut. Lima tahun kemudian (1957) ditemukan Arca Wisnu kedua. Arca-arca tersebut saat ini disimpan di Museum Nasional di Jakarta dengan sebutan Arca Wisnu I dan Arca Wisnu II.

4.         Candi – candi di luar Jawa
a.       Di pulau Sumatra terdapat beberapa candi seperti Candi Muara Jambi di Jambi yang memperlihatkan corak Buddha Mahayana. Ada juga Candi Muara Takus di Riau (terbuat dari batu bata dan terdiri atas beberapa bangunan stupa). Di komplek Candi Muara Takus ada beberapa candi seperti Candi Tua, Candi Bungsu, dan Candi Mahligai. Kompleks percandian (stupa) lainnya adalah Komplek Candi Padang Lawas yang terletak di Sumatera Utara dan bercorak Siwaisme dan Budhisme.
b.       Di daerah Tapanuli terdapat komplek Candi Gunung Tua yang bercorak Buddha.
c.       Di Kalimantan Selatan ditemukan sebuah candi yaitu Candi Agung di daerah Amuntai.
d.      Di Bali terdapat Candi Padas atau Candi Gunung Kawi yang terletak di desa Tampaksiring Kabupaten Gianyar. Candi ini dipahatkan pada dinding batu yang keras dan merupakan tempat pemujaan Raja Anak Wungsu putra terakhir dari Raja Udayana.
sumber : 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar