Jumat, 12 Februari 2016

Teori Masuk dan Berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesia


Agama dan kebudayaan Hindu-Buddha tidak hanya berkembang di india, melainkan telah menyebar dan berkembang pula di berbagai Negara, termasuk Indonesia. Hal ini bermula dari proses perdagangan antara Indonesia dengan India dan Cina.
Karena faktanya bahwa letak geografis kepulauan Indonesia yang strategis yaitu terletak di sebelah timur India dan menjadi kelanjutan dari daratan Asia Tenggara. Keberadaan Indonesia ini menimbulkan jalur lalu lintas perdagangan zaman kuno, yaitu India dan Cina. Pada awalnya, jalur perdagangan ini hanya menempuh jalur darat(jalur sutra) antara India dan Cina, tetapi lama-kelamaan perdagangan ini pun melewati Selat Malaka dan terjadilah hubungan antara Indonesia dengan India dan Cina.
Tetapi kita tidak lantas menjawab bahwa kebudayaan Hindu-Buddha yang menyebar di Indonesia berasal dari proses perdagangan tersebut. Oleh karena ketidakpastian itu muncullah beberapa pendapat para ahli yang dikemas dalam beberapa teori berikut ini : 
1.    Teori Ksatria – F.D.K Bosch-
Bosch

Menurut teori ini, Agama Hindu-Buddha masuk ke Indonesia akibat pengaruh para bangsawan. Teori ini dikemukakan oleh F.D.K Bosch yang beranggapan bahwa telah terjadi kolonisasi oleh orang-orang India. Daerah koloni ini menjadi pusat penyebaran budaya India. Bahkan ada yang berpendapat bahwa kolonisasi yang terjadi disertai penaklukan melalui perang. Pemegang pereanan terhadap proses masuknya kebudayaanHindu- Buddha di Indonesia adalah golongan prajurit atau kasta ksatria. Menurut teori ini, budaya India masuk ke Indonesia dibawa oleh para ksatria denagn cara penaklukan daerah-daerah tertentu di Nusantara. Lahirnya teori ini didasari atas kekacauan politik di India yang mengakibatkan beberapa pihak yang kalah dalam peperangan tersebut terdesak dan akhirnya melarikan diri ke wilayah Indoneisa. Dengan demikian, teori ini menekankan bahwa orang – orang Indonesia dikuasai orang-orang India
Teori Ksatria berpendapat bahwa penyebaran kebudayaan Hindu-Budha dilakukan oleh golongan ksatria. Pendukung teori Ksatria, yaitu:

a.
C.C. Berg
C.C.Berg Menjelaskan bahwa golongan ksatria turut menyebarkan kebudayaan   Hindu-Budha di Indonesia. Para ksatria India ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Bantuan yang diberikan oleh para ksatria ini sedikit banyak membantu kemenangan bagi salah satu kelompok atau suku di Indonesia yang bertikai. Sebagai hadiah atas kemenangan itu, ada di antara mereka yang dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku atau kelompok yang dibantunya. Dari perkawinannya itu, para ksatria dengan mudah menyebarkan tradisi Hindu-Budha kepada keluarga yang dinikahinya tadi. Selanjutnya berkembanglah tradisi Hindu-Budha dalam kerajaan di Indonesia.

b.
Mookerji
Mookerji mengatakan bahwa golongan ksatria dari Indialah yang membawa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia. Para Ksatria ini selanjutnya membangun koloni-koloni yang berkembang menjadi sebuah kerajaan.

c.
J.L. Moens
J.L. Moens  menjelaskan bahwa proses terbentuknya kerajaan-kerajaan di Indonesia pada awal abad ke-5 ada kaitannya dengan situasi yang terjadi di India pada abad yang sama. Sekitar abad ke-5, ada di antara para keluarga kerajaan di India Selatan melarikan diri ke Indonesia sewaktu kerajaannya mengalami kehancuran. Mereka itu nantinya mendirikan kerajaan di Indonesia.
2.      Teori Waisya - NJ. Krom-
krom 

Teori Waisya dikemukakan oleh NJ. Krom yang menyatakan bahwa golongan Waisya (pedagang) merupakan golongan terbesar yang berperan dalam menyebarkan agama dan kebudyaan Hindu-Budha. Menurutnya, orang India datang ke Indonesia unutk berdagang Para pedagang yang sudah terlebih dahulu mengenal Hindu-Budha datang ke Indonesia selain untuk berdagang mereka juga memperkenalkan Hindu-Budha kepada masyarakat Indonesia.
Karena pelayaran dan perdagangan waktu itu bergantung pada angin musim, maka dalam waktu tertentu mereka menetap di Indonesia jika angin musim tidak memungkinkan untuk kembali. Selama para pedagang India tersebut tinggal menetap, memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan-perempuan pribumi. Dari sinilah pengaruh kebudayaan India menyebar dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Teori waisya menyatakan bahwa penyebaran agama hindu ke indonesia dibawa oleh orang-orang india yang berkasta waisya. Karena mereka terdiri atas para pedagang yang datang dan kemudia menetap di indonesia. Bahkan banyak diantara para pedagang itu kawin dengan wanita Indonesia.

3.      Teori Brahmana - Jc.Van Leur-
Van Leur

Teori ini dikemukakan oleh Jc.Van Leur yang menyatakan bahwa agama dan kebudayaan Hindu-Budha yang datang ke Indonesia dibawa oleh kasta Brahmana (golongan agama) yang sengaja diundang oleh penguasa Indonesia. Pendapatnya didasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia, terutama pada prasasti-prasasti yang menggunakan Bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa. Di India bahasa itu hanya digunakan dalam kitab suci dan upacara keagamaan dan hanya golongan Brahmana yang mengerti dan menguasai penggunaan bahasa tersebut.
Teori ini mempertegas bahwa hanya kasta Brahmana yang memahami ajaran Hind  secara utuh dan benar. Para Brahmanalah yang mempunyai hak dan mampu membaca kitab Weda (kitab suci agama Hindu) sehingga penyebaran agama Hindu ke Indonesia hanya dapat dilakukan oleh golongan Brahmana.

Teori brahmana menyatakan bahwa penyebaran agama hindu ke indonesia dilakukan oleh kaum brahmana. Kedatangan mereka ke indonesia untuk memenuhi undangan kepala suku yang tertarik dengan agama hindu. Kaum brahmana yang datang ke indonesia inilah yang menyebarkan agama hindu kepada masyarakat indonesia.
4.       Teori Arus Balik – F.D.K Bosch-
Teori ini dikemukakan oleh F.D.K Bosch yang sebelumnya telah mengemukakan teori Ksatria. Teori arus balik ini sebetulnya adalah kelanjutan dari teori brahmana yang dikemukakan oleh Van Leur.
Menurut teori ini, yang telah berperan dalam penyebaran kebudayaan India di Indonesia adalah kaum cendekiawan Indonesia sendiri.   Menurut Bosch, yang pertama kali datang ke Indonesia adalah orang-orang India yang memiliki semangat untuk menyebarkan Hindu-Budha. Para pendeta tersebut berkunjung untuk mengajarkan agama Hindu-buddha kepada calon-calon pendeta di kalangan istana.
Karena pengaruhnya itu, ada diantara tokoh masyarakat yang tertarik untuk mengikuti ajarannya dan timbul suatu ikatan langsung denagna India. Pada perkembangan selanjutnya, banyak orang Indonesia sendiri yang pergi ke India untuk berziarah dan memperdalam  agama Hindu-Budha di India. Sekembalinya di Indonesia, mereka menyebarkan ajaran yang telah mereka dapat di Ïndia.

5.    Teori sudra – Van Faber-
Teori ini dikemukakan oleh Van Faber. Teori ini menjelaskan bahwa di India terjadi banyak peperangan, akhirnya para budak bermigrasi ke wilayah Indonesia dan terjadi perkawinan campuran dengan masyarakat pribumi.

Dari kelima teori tersebut hanya teori brahmanalah yang dianggap sesuai dengan bukti- bukti yang ada. Bukti-bukti tersebut diantaranya:

1. Agama hindu bukanlah agama yang demokratis karena urusan keagamaan menjadi monopoli brahmana, sehingga hanya golongan brahman yang berhak dan mampu menyiarkan agama  hindu

2. Prasasti indonesia yang pertama berbahasa sansekerta sedangkan di india sendiri  bahasa itu hanya digunakan dalam kitab suci dan upacara keagamaan. Jadi kaum brahmana yang mengerti dan menguasai penggunaan bahasa tersebut.

sumber : 
http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/5-teori-masuknya-hindu-budha-ke-indonesia.html
http://baldanhanin.weebly.com/blog/-teori-masuknya-hindhu-buddha-ke-indonesia


1 komentar: