Kamis, 17 Maret 2016

PERBEDAAN FATAHILLAH DAN SUNAN GUNUNG JATI
Fatahillah merupakan tokoh yang dikenal karena mengusir orang-orang dari Bangsa Portugis dari pelabuhan perdagangan Sunda Kelapa dan memberi nama "Jayakarta" yang berarti Kota Kemenangan. Sampai saat ini Fatahillah masih dianggap sebagai tokoh pendiri kota Jakarta. Pasca keberhasilan  menghancurkan Portugis di Sunda Kelapa, Fadhillah Khan beroleh Gelar baru Yakni Fatahillah yang artinya kemenangan dari Alloh, sedangkan tanggal 22 Juni ditetapkan sebagai hari jadi ibukota Jakarta.
Ada beberapa pendapat mengenai asal-usul Fatahillah.
·         Ada pendapat yang mengatakan bila Fatahillah berasal dari Pasai, Aceh Utara, yang kemudian pergi meninggalkan Pasai ketika daerah tersebut dikuasai Portugis. Kemudian Fatahillah pun pergi ke Mekah, lalu ke tanah Jawa, Demak pada masa pemerintahan Sultan Trenggono. Ada pendapat lain yang menjelaskan bahwa Fatahillah ini merupakan putra dari raja Makkah (Arab) yang menikah dengan putri kerajaan Pajajaran. Pendapat lainnya lagi mengatakan bila Fatahillah dilahirkan pada1448, dari pasangan Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan Bani Hasyim dari Palestina, dengan Nyai Rara Santang putri raja Pajajaran, Raden Manah Rasa. Berdasarkan Carita Purwaka Caruban Nagari dijelaskan bahwa silsilah Sunan Gunung Jati yaitu bahwa Nya Subanglarang ibu dari Nyai Lara Santang, nenek Sunan Gunung Jati adalah putri dari Ki Gede Tapa. Ratu Singapura dan penguasa pelabuhan Muara Jati. Nya Subang Larang lahir tahun 1404 dan menikah tahun 1422, kemudian dari pernikahannya lahir putri Nyai Lara Santang pada tahun 1426.Nyai Lara Santang menikah dengan Sultan Mahmud ari Mesir. Dari pernikahannya itu lahirlah Syarif Hidayatullah pada tahun 1448. Sultan Mahmud masih merupakan keturunan dari Nabi Muhammad s.a.w dan Syarif Hidayaatullah merupakanketurunan yang ke 22. Jika dihitung dari masa hidup Rosulullah jangka waktunya mencapai jarak 800 tahun.
·         Ada pula, sumber sejarah yang mengatakan sebenarnya Fatahillah itu lahir di Asia Tengah (mungkin di Samarqand), kemudian ia menimba ilmu ke Baghdad, dan mengabdikan dirinya ke Kesultanan Turki, sebelum bergabung dengan Kerajaan Demak. Namun pendapat ini juga tidak jelas berasal dari mana.
Pada 1972, ditemukan sebuah naskah kuno di Indramayu, sehingga pandangan tentang tokoh Fatahillah mulai berubah. Kitab kuno itu bernama Carita Purwaka Caruban Nagari, yang ditulis pada 1720, oleh Pangeran Arya Carebon. Namun yang menjadi masalah, masa penulisan kitab itu adalah 200 tahun setelah masa hidup Fatahillah. Kitab itu pun masih diragukan keasliannya oleh banyak pihak karena banyaknya kekeliruan penulisan.
·         Dari sumber Sajarah Banten menyebutkan tokoh Sunan Gunung Jati sebagai seorang yang keramat. Dia datang dari tanah Arab. Ayahnya berasal dari Yamani, sementara ibunya dari Bani Israil. Raja Cirebon saat itu bernama Makdum, berasal dari Pasai (Sejarah Nasional Indonesia Jilid III dan berbagai buku karangan H.J. de Graaf). Menurut Carita Purwaka Caruban Nagari, tokoh dari Pasai itu bernama Fadhillah Khan, diidentifikasi sebagai Fatahillah. Dia lahir pada 1490. Sementara tokoh Sunan Gunung Jati, nama lain dari Syarif Hidayat, lahir pada 1448 di Mekah dan tiba di Cirebon sekitar 1470. Dengan demikian Fatahillah dan Sunan Gunung Jati merupakan dua tokoh yang berbeda.
·         Pada tahun 1568, Sunan Gunung Jati wafat, sedangkan cucu beliau yang direncanakan untuk mengganti kedudukannya ( Pangeran Adipati Cirebon ) justru telah meninggal lebih dahulu, oleh karena itu, Fatahillah diangkat menjadi Sultan Cirebon dan masyarakat Cirebon sering menyebutnya sebagai Sunan Gunung Jati II. Mungkin karena itulah orang sering keliru dan beranggapan bahwa Fatahillah dan Sunan Gunung Jati adalah orang yang sama, padahal mereka jelas berbeda.
Hubungan Fatahillah dan Sunan Gunung Jati
·         Dari Penelitian terakhir menunjukkan Sunan Gunung Jati tidak sama dengan Fatahillah. Sunan Gunung Jati adalah seorang ulama besar dan muballigh yang lahir turun-temurun dari para ulama keturunan cucu Muhammad, Imam Husayn. Nama asli Sunan Gunung Jati adalah Syarif Hidayatullah putra Syarif Abdullah putra Nurul Alam putra Jamaluddin Akbar.
·         Sedangkan Fatahillah adalah seorang Panglima Pasai, bernama Fadhlulah Khan, orang Portugis melafalkannya sebagai Falthehan. Ketika Pasai dan Malaka direbut Portugis, ia hijrah ke tanah Jawa untuk memperkuat armada kesultanan-kesultanan Islam di Jawa (Demak, Cirebon dan Banten) setelah gugurnya Raden Abdul Qadir bin Yunus (Pati Unus, menantu Raden Patah Sultan Demak pertama).
·         Pada akhir 1990-an, Sultan Sepuh Cirebon pun mengkonfirmasikan perbedaan dua tokoh ini dengan menunjukkan bukti dua buah makam yang berbeda. Syarif Hidayatullah yang bergelar Sunan Gunung Jati sebenarnya dimakamkan di Gunung Sembung, sementara Fatahillah (yang menjadi menantu beliau dan

SUNAN GUNUNG JATI
SUNAN GUNUNG JATI II
Terlahir dengan nama Syarif Hidayatullah
Terlahir dengan nama Maulana Fadhillah
Lahir di Mesir/Champa tahun 1448
Lahir di Pasai tahun 1471
Putra Syarif Abdullah/sultan Mesir/Champa
 Putra Mahdar Ibrahim ( Mufti kesultanan Pasai )
Anggota majelis Walisongo generasi ke 3, 4 dan 5
Anggota majelis Walisongo generasi 4, 5 dan 6
Bergelar Kanjeng Sunan Jati Purbo Panetep Panotogomo Auliya Alloh Kutubid Jaman Khalifatur Rosululloh, SAW
Bergelar Laksamana Khoja Hasan/Fatahillah/Tubagus Pasai/Wong Agung Pasai/Sunan Gunung Jati II









http://jakartapedia.bpadjakarta.net/index.php/Fatahillah    
http://unes36.blogspot.co.id/2013/01/sunan-gunung-jati-dan-fatahillah.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar