Minggu, 01 Mei 2016

Latar Belakang Lahirnya Pergerakan Nasional

Ditinjau dari istilah katanya “pergerakan” berasal dari kata dasar “gerak”. Di dalam bahasa Inggris pergerakan dapat diartikan movement. Kemudian istilah pergerakan ini digunakan dalam sejarah perjuangan bangsa, menjadi “pergerakan nasional” yang identik dengan “kebangkitan nasional”.  
Pergerakan nasional adalah suatu bentuk perlawanan terhadap kaum penjajah yang dilaksanakan tidak dengan menggunakan kekuatan bersenjata, tetapi menggunakan organisasi yang bergerak di bidang sosial, budaya, ekonomi dan politik. Demikian halnya dengan pergerakan nasional yang terjadi di Indonesia.
Pergerakan nasional Indonesia yaitu perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme dan imperialisme yang dilalui dengan mendirikan organisasi-organisasi yang bersifat nasional dan tidak terikat lagi dengan perjuangan fisik yang suporadis dan berbau kedaerahan maupun agama. Tentunya pergerakan nasional ini ditimbulkan dari beberapa factor yang melatarbelakangi Gerakan Nasional di Indonesia :
Yang pertama adalah factor internal, yaitu :
1. Adanya Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan
Penjajahan ini telah kita derita sejak masa penjajahan portugis, seperti Politik devide et impera, sistem tanam paksa, monopoli perdagangan dan kerja rodi merupakan bencana yang kita rasakan. Adanya penderitaan dan kesengsaraan tersebut menimbulkan tekad untuk bersatu dan menentang penjajahan.
2. Sejarah Masa Lampau yang Gemilang
Adanya kenangan akan kejayaan masa lampau, seperti zaman Sriwijaya dan Majapahit. Kedua kerajaan tersebut, terutama Majapahit yang merupakan kerajaan yang besar dan memainkan peranan penting sebagai calon negara nasional dimana wilayahnya hampir seperti wilayah indonesia sekarang. Kenangan itu menggugah perasaan nasionalisme Rakyat Indonesia untuk terus menikmati kebesaran tersebut.
3. Pengaruh Perkembangan Pendidikan di Indonesia
Perkembangan sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda menghasilkan beberapa kaum intelektual yang kemudian menjadi pemimpin pergerakan nasional, berkat pendidikan yang tinggi para intelektual bangsa indonesia sadar, bahwa mereka sedang dijajah dan dibodohi belanda. Hal tersebut kemudian menggugah perasaan Para kaum Intelektual Indonesia untuk merdeka.
4. Pengaruh Perkembangan Pendidikan Kebangsaan di Indonesia
Hal ini timbul karena ada diskriminasi dalam pendidikan kolonial yaitu tidak adanya kesempatan bagi penduduk pribumi dari golongan bawah untuk mengenyam pendidikan, sehingga tokoh-tokoh pribumi berinisiatif mendirikan sekolah yang menanamkan rasa nasionalisme di kalangan masyarakat seperti Douwes Dekker mendirikan Ksatrian School, Ki Hajar Dewantoro dengan Taman Siswa nya, serta Moh. Syafei dengan Indonesische Nederlandsche School Kayu Tanam (INS Kayu Tanam).
5. Dominasi Ekonomi Kaum Cina di Indonesia
Kaum pedagang khususnya keturunan Cina sering kali membuat kesal para pedagang pribumi. Pada tahun 1901 ketika pedagang Cina mendirikan perguruan sendiri yaitu Tionghoa Hwee Kwan kaum pribumi merasa iri. Saat itu juga keturunan Cina diberi kesempatan untuk menguasai bisnis eceran, serta menjadi kolektor pajak dari pemerintah kolonial. hal tersebut kemudian membangkitkan persatuan di antara sesama pribumi untuk menghadapi penjajahan belanda serta pengaruh dari pedagang Cina.

Factor Eksternal

Adanya Gerakan Turki Muda 1908 di Turki.
Gerakan nasionalisme di Turki pada tahun 1908 yang dikomandoi oleh Mustafa Kemal Pasha. Gerakan ini dinamakan Gerakan Turki Muda. gerakan ini menuntut adanya modernisasi serta pembaruan di segala sektor kehidupan masyarakatnya. Gerakan Turki Muda memberikan pengaruh politis bagi pergerakan bangsa Indonesia sebab mengarah pada pembaruan-pembaruan dan modernisasi.
Adanya All Indian National Congress 1885 dan Gandhiisme di India.
Merupakan gerakan yang perjuangannya kemerdekaan India dengan cara melawan dan menentang Imperium Britania.  Hal tersebut memberikan inspirasi para pelopor pergerakan nasional di Indonesia untuk berjuang melawan penjajah.

Munculnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia, seperti liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme mempercepat timbulnya nasionalisme Indonesia.
Paham baru yang berkembang di Eropa seperti demokrasi, nasionalisme serta liberalisme juga masuk ke negara jajahannya di Afrika dan Asia. Beruntung paham ini dapat  yang membuka pola pikir rakyat untuk melawan penjajahan sehingga ada kebangkitan melawan penindasan unutk mewujudkan kehidupan yang merdeka.

Adanya kemenangan Jepang atas Rusia (1905)
Kejadian ini ternyata berhasil menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa-bangsa Barat. Sejarah dunia mempertontonkan bahwa ketika terjadi peperangan pada tahun 1904-1905 antara Rusia dengan Jepang, ternyata Jepanglah pemenangnya. Hal ini kemudian memberi semangat juang kepada para pelopor pergerakan nasional di Indonesia untuk mengikuti langkah jepang dalam melawan bangsa barat (Rusia).

Pengaruh dari gerakan nasional di negara Tetangga.
Misalnya gerakan nasional di India dan Filipina. Di india Mahatma Gandhi dan Jawaharlal Nehru melawan bangsa Inggris. Demikian pula di Filipina yang berhasil mengusir bangsa spanyol. Di cina yang berhasil menurunkan raja yang korup. Hal tersebut berhasil memberikan inspirasi para pejuang pergerakan nasional di Indonesia untuk berjuang melawan penjajah.

http://www.markijar.com/2015/12/latar-belakang-lahirnya-pergerakan.html




Paham – Paham Baru dan Kesadaran Bangsa Indonesia

Memasuki abad ke – 20, muncul semangat baru untuk meningkatkan emansipasi bangsa dan kesadaran unutk melawan dan menciptakan sebuah Negara yang merdeka dan berdaulat dari bangsa – bangsa Asia dan Afrika. Nah, kesadaran ini muncul karena terinspirasi dari paham-paham baru yang muncul, seperti nasionalisme, liberalism, sosialisme, pan islamisme, dan demokrasi. Paham-paham ini membangun kesadaran bersama akan pentingnya kemerdekaan untuk mengangkat masyarakatnya dari kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan. Berikut ini paham-pahamnya :

Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham yang memandang bahwa kelompok-kelompok di suatu bangsa memiliki kesamaan budaya, bahasa, wilayah, cita-cita dan tujuan. Nasionalisme berasal dari kata Bahasa Latin nation yang berarti ’kelahiran’ atau ’macam-macam ikatan yang  didasarkan pada satu garis keturunan yang sama’. Dalam bahasa Inggris, natio berubah menjadi nation yang berarti ’bangsa’ atau ’sekelompok manusia yang tinggal di suatu daerah tertentu, memiliki kasadaran untuk bersatu karena memiliki nasib, cita- cita, dan tujuan yang sama’. Jadi , nasionalisme berarti perasaan cinta dari semua komponen bangsa terhadap bangsa dan tanah airnya yang timbul karena kesamaan sejarah, agama, bahasa, kebudayaan, pemerintahan,tempat tinggal dan berkeinginan untuk mempertahankan serta mengembangkannya sebagai milik bersama.

Tokoh :
-    Otto Bouer yang berpendapat bahwa nasionalisme muncul karena adanya persamaan sikap dan tingkah laku dalam memperjuangkan nasib yang sama
-   Kohn berpendapat bahwa nasionalisme adalah suatu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu kepada Negara dan bangsa.
-     Ernest Renant menyatakan nasionalisme ada ketika muncul keinginan untuk bersatu
-     Louis Sneyde

Liberalisme
Seperti yang kita tahu bahwa liberalisme itu mengutamakan kebebasan dan kemerdekaan individu. Istilah liberalisme berasal dari bahasa Latin,libertas yang artinya kebebasan, dalam bahasa Inggris liberty artinya kebebasan. Yang terpenting dalam liberalisme adalah individu. Masyarakat harus mementingkan Individu, karena masyarakat itu terdiri atas individu-individu dan karena itu masyarakat adalah akibat adanya individu.Kemerdekaan individu harus dijamin. Pada hakikatnya paham liberalisme ini timbul karena reaksi terhadap penindasan yang dilakukan oleh kaum bangsawan dan kaum agama di zaman absolut monarki. Kaum bangsawan liberalisme menuntut kemerdekaan ekonomi, Kaum agama liberalisme menuntut kemerdekaan beragama. Selanjutnya liberalisme dalam ekonomi menuntut atas ekonomi bebas (produksi bebas, perdagangan bebas, hokum kodrat akan menyelenggarakan harmoni dunia) dengan semboyan ”Laisser faire, laisser passer, lemonde va luimeme”. Sebagai pahlawan liberalism ekonomi adalah ekonom dari Inggris, Adam Smith dalam bukunya”Wealth of Nation”1776. Pendapatnya, kesejahteraan umum dapat dicapai apabila diberikan kebebasan kepada setiap individu untuk berusaha tanpa campur tangan dari pihak pemerintah.

Tokoh :
Tokoh pencetus lberalisme, antara lain Rene Descartes (1596-1650), John Locke (1632-1704), David Hume (1711-1776), hingga Thomas Jefferson (1743-1826) dan masih banyak lagi. Inti dari pikiran adalah kebebasan individu dari kekuasaan absolut.
Socialisme
Sosialisme adalah paham yang menghendaki suatu masyarakat yang disusun secara kolektif agar menjadi suatu masyarakat yang sejahtera/bahagia. Kata sosialisme dari bahasa Latin,socius artinya kawan. Tokoh pemikir sosialisme adalah Robert Owen, ia yang pertama menggunakan istilah sosialisme. Tokoh lainnya adalah Saint Simon, Pieere Proudon, Charles Feourier, dan Karl Mark. Bapak sosialisme adalah Karl Mark dalam tulisannya “Das Kapital” yang mengatakan bahwa sejarah masyarakat merupakan perjuangan-perjuangan kelas, semboyan mereka“bersatulah kaum proletar/buruh sedunia”. Sosialisme merupakan paham yang tidak memusatkan perhatiannya pada individu, tetapi pada masyarakat secara keseluruhan. Menurut paham ini semua orang lain sama derajat dan kedudukannya dengan dirinya. Sosialisme menghendaki suatu masyarakat yang disusun secara kolektif (oleh kita semua,untuk kita semua) agar tercipta sebuah masyarakat yang bahagia. Sebaliknya, Paham sosialisme timbul sebagai reaksi terhadap liberalisme yang terjadi di dunia pada abad ke-19.

Pan Islamisme
Pan-islamisme merupakan sebuah cita-cita manifestasi dari prinsip-prinsip Islam mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan antara umat Islam di seluruh dunia, istilahnya itu  al-wahdah al-Islamiyyah ataual-ittihad al Islamiyyah. Menurut prinsip ini umat Islam merupakan sebuah entitas yang utuh dan universal dari seluruh penjuru dunia, tanpa kecuali. Dengan adanya paham ini dapat mengeliminasi adanya perbedaan bahasa, etnis, atau budaya yang terdapat di dalam masyarakat Islam diseluruh dunia. Cita-cita dari paham pan-islamisme untuk mewujudkan sebuahal-jama’ahal-Islamiyyah (persatuan umat Islam) pernah mendapat halangan. Hal itu karena pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, negara-negara Islam atau negara-negara yang mayoritas berpenduduk umat Islam sedang dilanda bencana kolonialisme dan imperialisme dari bangsa-bangsa Barat. Ide Pan-Islamisme erat kaitannya dengan kondisi abad ke-19. Karena pada abad ini terjadi kemunduran di negara Islam, sebaliknya di negara Barat terjadi kemajuan disertai pengembangan kekuasaan (penjajahan). Jamaluddin melihat penjajahan terhadap negara Islam ini harus dilawan apabila mereka bersatu. Contohnya dapat kita lihat dari  campur tangan Inggris di Afghanistan, Mesir, Irak, dan Iran. Pan-Islamisme berhasil  memberi inspirasi bagi negeri-negeri Islam untuk mengadakan gerakan nasional bagi negaranya dalam melawan penjajahan.

Tokoh :
Tokoh pendiri Pan Islamisme adalah Jamal-al-Din Afghani, dan penyeru awalnya adalah Sultan Abdul Hamid II.

Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos artinya rakyat dan kratos artinya pemerintahan. Jadi demokrasi dalam arti sempit pemerintahan di tangan rakyat. Dalam arti luas demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan yang mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk ikut memengaruhi keputusan politik baik langsung atau tidak langsung. Segala hal dalam negra demokrasi adalah kehendak rakyat. Rakyat menyerahkan kepercayaannya kepada para wakil rakyat yang akan memperjuangkan kepentingan mereka. Dalam demokrasi, semua orang mempunyai hak yang sama unutk memperoleh kebebasan . dan juga ada hukum yang melindungi semua masyarakat tanpa kecuali

Tokoh :
Tokoh yang paling terkenal dalam demokrasi adalah Thomas Jefferson dan salah satu yang memulai adalah Socrates. Sangat banyak tokoh demokrasi dari banyak negara, sebagai contoh Thomas Paine, Voltaire, Hans-Georg Gadamer, Aung San Suu Kyi, Plato, dan masih banyak lagi.
Sumber :
http://www.academia.edu/
http://kerjaananakips.blogspot.co.id/2013/04/paham-baru-sejarah.html